Kamis, 18 September 2014

Statistika Teknik Sipil

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggrisstatistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasisampelunit sampel, dan probabilitasPenggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium ("dewan negara") dan bahasa Italia statista ("negarawan" atau "politikus").
Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.
Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika.
Hubungan Statistika Dengan Teknik Sipil
Statistik diperlukan di bidang teknik sipil untuk bisa mengindentifikasi dan menggambarkan hubungan-hubungan yang terdapat pada data yang di kumpulkan, di proses dan disajikan kepada yang membutuhkannya atau juga sebagai alat bantu pengambilan keputusan. Untuk penerapan statistika di teknik sipil sebagai pencegahan kegagalan dalam suatu bangunan dan pengendalian mutu bangunan.
Peran Statistika Dalam Penelitian Teknik Sipil
1. Peranan Stasistika Dalam Penyusunan Model Teoritis 
Dalam usaha memecahkan masalah penelitian, mula-mula orang belum mempunyai ambaran yang jelas dan detail mengenai keadaan sesungguhnya. Berdasarkan penalaahan keputusan, apa yang dimilikinya adalah gambaran garis besar, gambaran mengenai pokok-pokonya, yang merupakan abstrak dari keadaan yang sesungguhnya. Peneliti mengimajinasikan pokok-pokok masalah dan jalan pemecahan.Gambaran hasil imajinasi inilah yang biasa disebutkan model teoritis penelitian itu. Dewasa ini model yang paling banyak digunakan adalah matematis, yaitu model yang menggunakan hukum-hukum matematis, yaitu model sebagai dasarnya. Model matematis ini mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan model non-matematis.
2. Peranan Stasistika Dalam Perumusan
Peranan statistika sebagai pernyataan yang menujukan pertautan antara dua variabel atau lebih itu sebenarnya adalah perumusan menurut model matematis. Selanjutnya perumusan-perumusan hipotesis dalam hipotesis alternatif dan hipotesis nol adalah konsep dalam statistka. Hipotesis nol dirumuskan atas dasar teoritis probabilitas. Karena itu pemahaman terhadap konsep-konsep dasar mengenai teori ini akan sangat membantu sesorang untuk merumuskan hipotesisnya secara lebih cermat.
3. Peranan Statistika Dalam Pengembangan Alat Pengambilan Data
Sebelum seseorang menggunakan suatu alat pengambil data, dia harus mempunyai kepastian bahwa alat yang digunakannya itu mempunyai taraf reliabilitas dan taraf validitas yang diperlukan. Untuk menguji kualitas alat pengambil data itu cara yang terbaik ialah dengan menerapkan metodemetode statistik tertentu. Dan untuk tujuan ini dalam bidang statistika telahdikembangkan banyak metode atau teknik. Berbagai teknik tersebut biasa disajikan di bawah judul Reliabilitasi dan Validitas.
4. Peranan Statistika Dalam penyusuanan Rancangan Penelitian
Keunggualan dan kekurangan yang terletak pada masing-masing rancangan yaitu keunggulan dan kekurangan dilihat dari sudut pertimbangan statistika. Hal demikian dengan cara itulah peneliti dapat mengetrahui kekuatan dan keterbatasan penelitian yang dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan pengetahuan yang benar mengenai masalah yang sedang ditelitinya.
5. Peranan Statistika Dalam Penentuan Sampel Penelitian     
Tujuan teknik penentuan sample yaitu Agar diperoleh sample yang representatif bagi populasinya. Penggunaan teknik-teknik tersebut hanya sah kalu asumsi-asumsi yang mendasrinya terpenuhi, namun tidak dapat diingakari bahwa bagian statistik ini telah banyak membantu para penelitidakam melakukan kegiatannya.
6. Peranan Statistika Dalam pengelohan dana Analisis Data
Statisitika telah membantu mengambangk teknik-teknik untuk mengklasifikasi data dan menyajikan data yang sangat mebantu para peneliti, juga telah mengambangakan teknik-teknik perhitunganharga-harga tertentu, Statistika telah dikembangakan berbagai metode untuk menguji hipotesis

Contoh :
“ Pengaruh Tahi besi pengganti pasir pada campuran beton terhadap kuat tekan”

Pengujian kuat tekan beton ini dilakukan pada umur 28 hari. Hasil pengujian ini dilakukan dengan menggunakan benda uji  silinder beton untuk setiap variasi dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Adapun hasil selengkapnya hasil uji kuat tekan beton
Rekapitulasi hasil pengujian kuat tekan beton rata-rata berbagai macam variasi.


Selasa, 16 September 2014

Perkembangan Teknik Sipil Di Dunia

Teknik Sipil ( Civil Engineering) adalah Ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, renovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia, makanya ilmu ini disebut dengan Sipil/Civil.
Teknik sipil termasuk profesi yang sudah berkembang sejak lama, diperkirakan sudah berkembang di Mesir kuno dan Mesopotamia antara 4000 sd 2000 SM. Adalah Pyramid Raja Djoser yang diketahui terdapat di kompleks Saqqara, diakui sebagai pyramid tertua di dunia (berusia lebih dar 4000 tahun,atau sekitar tahun 2600 SM), dibangun seorang engineer bernama Imhotep. Yang masih megah berdiri hingga kini. 
Awalnya Profesi Engineer ini dimiliki oleh militer (bagiang dari jabatan militer) untuk membangun pertahanan, benteng, pos pos militer, jalan, jembatan dan bangunan pendukung perang lainnya. Seusai perang para engineer ini dibutuhkan untuk membangun ulang kota yang sudah hancur, menata kota lebih teratur sesusai kebutuhan. Namun akhirnya profesi ini terpisah dari militer. Civil Engineering. Ilmu yang melingkupi Civil engineering ini termasuk matematika, kimia, geologi, lingkungan hingga komputer. Semuanya memiliki fungsi penting dalam Civil engineering.
Istilah Civil Engineer sendiri dikenalkan oleh John Smeaton seorang kebangsaan inggris yang telah banyak berkarya membangun bebagai macam struktur sperti “Eddystone Lighthouse” yang dibangun tahun 1756.
Teknik Sipil terbagi beberapa cabang yaitu Struktur, Geoteknik, Manajemen Rekayasa Konstruksi, Hidrologi, Teknik Lingkungan,dan Transportasi.
Profesi Seorang civil engineer ini mencakup perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.
Perkembangan teknologi menuntut profesi Civil Engineering tidak hanya berurusan dengan proyek bangunan, tetapi diharuskan memahami bidang lainnya seperti halnya informatika; Komputasi, yang memungkinkan untuk memudahkan kelancaran suatu proyek dalam Analisis dan Design, dan Arsitektur. Sebutlah misalnya pemodelan bangunan dengan AutoCAD, Manajemen proyek dengan Primavera atau MS Project, Analisis struktur akibat beban gempa, Beban Angin, Beban bergerak dan lainnya, smua itu dapat dimodelisasi dengan bantuan Komputer. Hal ini tentu akan mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan struktur. Hasilnya tahun 1960 sd 70-an, Proyek komputasi pertama kali digunakan untuk mendesign Sydney Opera House.
Sulit dibayangkan bagaimana Bangunan – sperti Burj Dubai, Petronas, Taipei 101 – dapat dimengerti dan dibangun tanpa Analisis komputer.
Teknik sipil merupakan bidang keahlian yang sudah cukup tua dan telah berkontribusi banyak terhadap perkembangan dunia. Pada dasarnya bidang teknik sipil membantu membentuk kehidupan moderen yang kita nikmati sekarang ini. Bidang teknik sipil membangun, menjalankan, merawat dan memperbaiki atau memperbaharui fasilitas dan infrastruktur yang diperlukan oleh kehidupan modern seperti gedung, jalan, jalan layang, jalan kereta api, jembatan, bendungan untuk pembangkit listrik dan juga pengairan, pelabuhan laut dan udara, bangunan kilang minyak, bangunan anjungan lepas pantai, dan lain-lain. Sejalan dengan perkembangannya yang telah cukup lama, bidang teknik sipil telah mengalami perkembangan yang cukup berarti, dari jaman dimana infrastruktur sipil dibangun dengan hanya mengandalkan pengalaman dan coba-coba sampai dengan yang direncanakan dengan bantuan komputer. Selain itu, banyak teori, penemuan, inovasi dan juga kegagalan yang telah dialami selama perkembangannya.
Bidang Keahliah Teknik Sipil
Bidang teknik sipil itu cakupannya sangat luas. Seperti disinggung sebelumnya, karakteristik dari fasilitas yang dihasilkan bisa sangat berbeda satu dengan yang lain dan tentunya juga memerlukan ahli yang berbeda kepakarannya. Sebagai contoh ahli yang merencanakan gedung pencakar langit tentunya memerlukan ilmu yang berbeda jika dibandingkan dengan ahli yang akan merencanakan saluran irigasi. Oleh karena itu, keahliah bidang teknik sipil biasanya dibagi-bagi lagi menjadi beberapa sub bidang keahlian. Pada umumnya teknik sipil ini dibagi-bagi menjadi beberapa sub bidang keahlian diantaranya:
  • Bidang keahlian struktur
  • Bidang keahlian transportasi
  • Bidang keahlian geoteknik
  • Bidang keahlian manajemen rekayasa konstruksi
  • Bidang keahlian sumber daya air
Insinyur memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kehidupan umat manusia di seluruh dunia.
Bumi yang menjadi tempat di mana populasi manusia (yang saat ini jumlahnya lebih dari enam miliar), semakin tahun semakin bertambah. Seiring dari perkembangan zaman bumi ini semakin hari semakin berpolusi. Ada pendapat yang berkembang bahwa manusialah yang mengubah bumi? sistem alam dari berbagai skala, dari lokal ke global dan kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya, perubahan yang hanya bisa dibandingkan dengan peristiwa yang menandai transisi besar di era geobiological Bumi. Pertanyaannya sekarang muncul apakah mungkin untuk memenuhi kebutuhan populasi manusia yang tumbuh secara eksponensial, sambil menjaga daya dukung ekosistem dan keanekaragaman hayati dan budaya. Sebuah pertanyaan yang terkait adalah apa yang harus dilakukan sekarang dan dalam waktu dekat untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar untuk air, sanitasi, gizi, kesehatan, keselamatan, dan pekerjaan yang harus terpenuhi untuk semua manusia. Komitmen ini didefinisikan sebagai "Millennium Development Goals" oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 18 September 2000 (United Nations Development Programme, 2003).
Dalam dua dekade berikutnya, diperkirakan hampir dua miliar orang tinggal di Bumi. Pertumbuhan ini akan menciptakan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk energi, makanan, tanah, air, transportasi, bahan, pembuangan limbah, pengolahan tanah, perawatan kesehatan, pembersihan lingkungan, telekomunikasi, dan infrastruktur. Peran insinyur akan menjadi penting dalam memenuhi tuntutan-tuntutan pada berbagai skala, mulai dari masyarakat kecil yang terpencil ke daerah-daerah perkotaan besar (kota besar), terutama di negara berkembang (PBB, 1998). Jika insinyur tidak siap untuk memenuhi tuntutan tersebut, siapa lagi? George Bugliarello (1999) menyatakan, munculnya daerah perkotaan besar kemungkinan akan mempengaruhi kemakmuran masa depan dan stabilitas seluruh dunia. Diperkirakan bahwa 835.000.000-2 miliar orang tinggal di kota-kota kumuh, angka kemiskinan sekitar 25 persen (PBB, 2001).
Mengingat masalah yang sedang dihadapi di planet kita ini dan masalah-masalah yang akan muncul pada pertengahan abad kedua puluh satu, teknik sipil harus mempunyai pola pikir yang mengadopsi pernyataan misi baru untuk sebuah pembangunan dan untuk berkontribusi pada pembangunan yang lebih berkelanjutan, stabil, dan dunia. Maurice Strong, Sekretaris Jenderal 1992 Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan, mengatakan, "Pembangunan berkelanjutan akan mustahil tanpa masukan penuh oleh teknik sipil." Untuk itu terjadi, insinyur harus mengambil sikap yang sama sekali berbeda terhadap sistem alam dan budaya dan harus mempertimbangkan kembali interaksi antara disiplin ilmu teknik dan bidang non-teknis.
Selama 150 tahun terakhir, praktek rekayasa telah didasarkan pada paradigma pengendalian alam dan bekerja sama dengan alam. Manusia dan alam hidup secara berdampingan, manusia mengadopsi sikap manipulatif oposisi terhadap alam. Meskipun pandangan itu adalah reduksionistik ini sistem alam, akan tetapi pendekatan ini menghasilkan prestasi teknik sipil yang luar biasa selama abad kesembilan belas dan kedua puluh khususnya. Misalnya, teknik sipil dan lingkungan telah memainkan peran penting dalam memperbaiki kondisi manusia di Bumi dengan meningkatkan sanitasi, pengembangan sumber daya air, dan mengembangkan sistem transportasi. Ironisnya, keberhasilan ini telah memberikan kontribusi terhadap masalah saat ini dengan memungkinkan pertumbuhan penduduk. Sebagian besar prestasi teknik sipil di masa lalu dikembangkan tanpa mempertimbangkan sosial, ekonomi, dan dampak lingkungan terhadap sistem alam. Tidak banyak perhatian yang diberikan untuk meminimalkan risiko dan skala gangguan yang tidak direncanakan atau tidak diinginkan dalam sistem alam yang terkait dengan sistem rekayasa.
Ketika kita memasuki abad kedua puluh satu, kita harus memulai transisi di seluruh dunia untuk pendekatan yang lebih holistik untuk teknik sipil. Hal ini akan membutuhkan: 
(1) perubahan paradigma besar dari kontrol alam untuk partisipasi dengan alam
(2) kesadaran akan ekosistem, jasa ekosistem, pelestarian dan pemulihan alam
(3) pola pikir baru tentang peningkatan alam dan manusia yang menganut prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, pengelolaan sumber daya yang terbarukan, teknologi, dan kapitalisme alami, biomimikri, biosoma, dan sistem pemikiran.
Selain itu, Mahasiswa teknik sedang dipersiapkan untuk memasuki "dunia nyata." Lulusan saat ini akan dipanggil untuk membuat keputusan dalam lingkungan-sosial-geo politik yang cukup berbeda dari hari ini. Mahasiswa teknik sipil dapat diharapkan untuk melihat peningkatan populasi dunia antara 6-9 atau 10 miliar orang, besarnya fenomena pemanasan global, dan kerugian besar dalam keanekaragaman hayati dan budaya di Bumi ini. Apakah perguruan tinggi dan universitas dapat melakukan cukup proaktif untuk mengajar siswanya, apa yang perlu mereka ketahui untuk beroperasi di lingkungan di masa depan. Jelas, insinyur harus melengkapi kemampuan teknis dan analisis mereka dengan pemahaman yang luas dari apa yang disebut masalah "lunak" yang nonteknis. Pengalaman yang menunjukkan bahwa aspek-aspek sosial, lingkungan, ekonomi, budaya, dan etika dari sebuah proyek lebih penting daripada aspek teknis.
Sebuah pernyataan yang sama pentingnya adalah pendidikan insinyur tertarik dalam menangani masalah khusus untuk masyarakat berkembang. Ini termasuk penyediaan air dan pemurnian, sanitasi, produksi listrik, tempat tinggal, perencanaan lokasi, infrastruktur, produksi dan distribusi pangan, dan komunikasi, di antara banyak lainnya. Masalah seperti ini biasanya tidak dibahas dalam kurikulum teknik di Amerika Serikat, namun. Dengan demikian, teknisi di AS  tidak dididik untuk memenuhi kebutuhan orang yang paling miskin di planet kita, banyak dari mereka tinggal di negara-negara industri. Hal ini sangat disayangkan, karena 20 persen dari populasi dunia tidak memiliki air bersih, 40 persen tidak memiliki sanitasi yang memadai, dan 20 persen tidak memiliki perumahan yang layak.
Selanjutnya, teknik sipil sangat penting untuk mengatasi masalah-masalah yang kompleks terkait dengan pengungsi-pengungsi, dan gerakan radikal dalam skala besar di seluruh dunia, seperti akibat konflik politik, kelaparan, kekurangan lahan, dan bencana alam. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1,8 miliar orang (30 persen di dunia) saat ini tinggal di daerah konflik, dalam masa transisi, atau dalam situasi ketidakstabilan permanen.



uts-sumbawa.ac.id
ft.uts-sumbawa.ac.id